PD Pontren Kemenag Pontianak, 11 Nopember 2024
– Dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan pesantren di lingkungan kantor
kementerian agama kota Pontianak dan untuk memberikan perhatian lebih kepada para
santri, kepala seksi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren kemenag kota pontianak Muhammad Amin,
S.EI, M.Pd melakukan pendataan santri pondok pesantren se kota pontianak khususnya bagi pondok pesantren yang memiliki ijin operasional yang diterbitkan oleh kementerian agama. guna mendapatkan data santri yang akurat, PD Pontren akan melakukan pendataan santri pondok pesantren melalui beberapa
plat form diantaranya aplikasi EMIS dan google form.
EMIS merupakan singkatan dari Education Management
Information System, yaitu suatu sistem
pendataan pendidikan yang dikelola oleh Kementerian Agama (Kemenag) untuk
mendukung kebutuhan perencanaan dan pengambilan kebijakan di bidang pendidikan
dan pondok pesantren.
Google form adalah layanan yang efektif dan praktis dalam
memperoleh informasi tertentu dan bermanfaat dalam melakukan permintaan data
sesuai kebutuhan. Salah satu kelebihan dari google form ini dapat diisi
langsung oleh masing-masing pondok pesantren kemudian secara akumulasi data tersebut dapat diverifikasi oleh
pengolah data seksi PD Pontren dengan tujuan untuk memastikan apakah data tersebut sudah valid atau belum.
M. Amin mengatakan saat ini telah memulai program
pendataan santri dan ustad secara menyeluruh melalui 2 platform yang berbeda
yaitu emis dan google form.
Terdapat 39 pondok
pesantren yang tersebar di kota Pontianak yang telah dimintai data untuk mendapatkan
gambaran yang jelas mengenai jumlah santri, ustad, pimpinan dan operator yang
menangani data pondok pesantren.
Data yang diperoleh dari pendataan ini akan
menjadi acuan penting dalam merumuskan berbagai program, antara lain:
Program
Rekognisi: Memberikan pengakuan resmi terhadap pendidikan yang telah
ditempuh santri di pesantren, sehingga dapat setara dengan pendidikan
formal.
Program
Afirmasi: Menyediakan berbagai fasilitas dan dukungan bagi santri, seperti
beasiswa, pelatihan keterampilan, serta peluang kerja.
Pengembangan
Kurikulum: Menyusun kurikulum yang relevan dengan kebutuhan zaman dan
dapat meningkatkan daya saing lulusan pesantren.
Pemberdayaan
Pesantren: Memberikan bantuan dan dukungan kepada pondok pesantren dalam
meningkatkan kualitas sarana dan prasarana, serta mengembangkan
program-program unggulan. Bantuan pondok pesantren ini dapat diajukan
melalui aplikasi SIMBA yang dikelola oleh Kantor Kementerian Agama Republik
Indonesia.
M. Amin mengatakan"Pendataan ini sangat penting untuk
mewujudkan cita-cita pemerintah khususnya kementerian agama dalam memajukan
pendidikan pesantren. Kami berharap pimpinan pondok pesantren dapat
memperhatikan data secara valid dan verified. Karena data ini
dapat menjadi dasar yang kuat dalam merumuskan kebijakan yang lebih baik untuk
peningkatan kualitas Pendidikan di pondok pesantren. tanpa data yang valid
pesantren akan sulit mengakses pasilitas termasuk bantuan yang disediakan oleh
pemerintah, pungkas Amin. (pen)
Hari ini kita telah memasuki era digital, yang ditandai oleh pergeseran besar (big shifting) dari teknologi mekanik dan analog kepada teknologi digital, yang sejatinya sudah dimulai sejak tahun 1980an. Don Tapscott (1996) menyebutkan karakter perubahan ke arah digitalisasi, dimana ekonomi dunia telah bergeser dari masyarakat industri yang berbasis pada baja, kendaraan, dan jalan raya, ke arah masyarakat ekonomi baru yang dibentuk oleh silicon, komputer, dan jaringan (networking).
Fenomena digitalisasi ini sejatinya terjadi di hampir semua sektor kehidupan manusia, dari mulai sektor bisnis, urusan publik dan pemerintahan, pendidikan, kesehatan, sosial-politik, hingga dalam kehidupan domestik (keluarga). Meskipun demikian, digitalisasi yang terjadi di dunia bisnis telah menjadi enabler dan driver yang mempengaruhi perkembangan digitalisasi di sektor-sektor lainnya. Hal ini wajar, mengingat digitalisasi “setali tiga uang” dengan komersialisme. Digitalisasi berperan memberikan nilai tambah (added value) bagi organisasi-organisasi bisnis untuk menghasilkan kinerja yang lebih efektif, efisien, cepat dan lincah (agile).
Dalam pemahaman praktis, digitalisasi merupakan penggunaan teknologi digital dan data untuk menciptakan pendapatan, meningkatkan bisnis, mengganti/mengubah proses bisnis (tidak hanya mendigitalkannya) dan menciptakan ekosistem untuk bisnis digital (Schallmo & Williams, 2018).
Sementara itu, McKinsey (2015) menyebutkan bahwa istilah “digital” sesungguhnya dapat dipecah menjadi tiga fungsi utama bagi dunia bisnis, yakni:
Menciptakan nilai tambah bagi dunia bisnis
Mengoptimalkan proses bisnis yang secara langsung berpengaruh terhadap pengalaman pelanggan
Membangun kemampuan dasar yang mendukung inisiasi bisnis.
Selanjutnya McKinsey (2015) menjelaskan bahwa digitalisasi berhubungan dengan proses teknologi dan organisasi yang memungkinkan perusahaan menjadi lebih gesit dan cepat. Pondasi tersebut terdiri dari dua elemen:
Pola Pikir.
Digitalisasi sesungguhnya adalah tentang bagaimana organisasi menggunakan data untuk membuat keputusan yang lebih baik dan lebih cepat, menyerahkan pengambilan keputusan kepada tim yang lebih kecil, dan mengembangkan cara yang lebih cepat dalam melakukan pekerjaan. Untuk bisa bekerja dengan lebih cepat, dibutukan sebuah “pola pikir digital” yang mendukung kolaborasi lintas fungsi, meratakan hierarki, dan membangun ekosistem untuk mendorong tumbuhkembangnya ide-ide baru.
Arsitektur Sistem dan Data.
Digitalisasi adalah penerapan teknologi informasi yang difokuskan untuk mendukung fungsi sistem dan data dalam konteks pelayanan organisasi kepada pelanggan, dimana ia berguna untuk membangun jaringan yang menghubungkan perangkat, objek, dan orang.
Revolusi Industri 4.0
Sebelum kita membahas transformasi digital, ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu tentang background yang mendasari kemunculan digitalisasi. Sejatinya, digitalisasi merupakan pencapaian yang dihasilkan dari proses industrialisasi yang berkembang tahap demi tahap, dari mulai revolusi industri pertama, kedua, ketiga hingga keempat. Pada revolusi industri keempat inilah, teknologi digital berkembang dengan pesat.
Menurut Deguchi et al (2020), revolusi industri pertama dimulai di Inggris pada abad ke-18 yang didorong oleh mekanisasi peralatan manufaktur. Mesin bertenaga air dan uap memungkinkan lompatan produktivitas di industri tekstil dan industri lainnya.
Revolusi industri kedua dimulai sekitar pergantian abad ke-20, dimana ini melibatkan produksi massal berdasarkan pembagian kerja. Produsen beralih ke tenaga listrik yang dihasilkan bahan bakar fosil, dan pabrik menjadi jauh lebih besar. Revolusi industri kedua ini dicontohkan oleh produksi mobil Ford Motor Company.
Revolusi industri ketiga, yang dimulai pada 1970-an, melibatkan teknologi elektronik. Di tahap ini, produsen menggunakan teknologi robot untuk mengotomatisasi beberapa proses manufaktur, dan akibatnya mencapai lompatan yang signifikan dalam produktivitas. Selama waktu inilah manufaktur Jepang menjadi terkenal di seluruh dunia.
Adapun revolusi industri keempat (4.0) ditandai dengan aktivitas menciptakan siklus data-informasi-pengetahuan, di mana segala macam data dikumpulkan dan dibagikan di antara berbagai bidang dan organisasi. Industri 4.0 menggunakan data dengan cara yang melampaui kerangka kerja manufaktur tradisional.
Di tahap ini, produsen mengumpulkan data setelah produk dijual. Praktik ini memungkinkan produsen untuk mengidentifikasi kebutuhan laten dari Big Data klien dan memperkuat jaringan nilai mereka, sehingga menciptakan peluang bisnis baru. Selain itu dalam era Industri 4.0 ini, nilai tambah diciptakan melalui kustomisasi massal dengan bantuan artificial intelligence (AI).
Di tahap ini pula, kemudian muncullah apa yang kita kenal dengan revolusi digital. Revolusi digital ini didorong oleh empat jenis teknologi yang telah berkembang dalam beberapa tahun terakhir untuk meningkatkan dampaknya terhadap ekonomi (McKinsey, 2016):
Internet Seluler: Perangkat seluler telah mengambil alih perangkat saluran tetap sebagai gerbang utama yang digunakan orang untuk mengakses Internet. Di seluruh dunia, 60 persen dari semua lalu lintas online sekarang berasal dari perangkat seluler.
Teknologi cloud: Koneksi yang lebih murah dan lebih cepat melalui Internet telah memungkinkan lebih banyak daya komputasi untuk diakses dari jarak jauh. Pada tahun 2014, untuk pertama kalinya lebih banyak beban kerja informasi diproses melalui cloud daripada di ruang TI tradisional.
Internet of Things (IoT): Pada tahun 2015, ada 18,2 miliar perangkat yang terhubung ke Internet. Pada tahun 2020, jumlah ini diperkirakan akan meningkat tiga kali lipat, menjadi 50 miliar. Sensor dan aktuator yang lebih murah serta koneksi internet yang lebih cepat dan andal mendorong lebih banyak perangkat yang terhubung dan dikendalikan dari jarak jauh dan meluncurkan model bisnis dan operasi baru, termasuk produk inovatif seperti mobil tanpa pengemudi dan rumah pintar.
Big data dan advanced analytics: Pada tahun 2016, lalu lintas internet mencapai 1 zetabyte atau setara dengan 1 triliun gigabyte. Objek sehari-hari mentransmisikan informasi setiap detik dari operasinya, dan komputer dengan daya analitik canggih meningkatkan pengambilan keputusan manusia dan melepaskan kekuatan data besar untuk mengoptimalkan rantai pasokan dan proses bisnis di berbagai sektor mulai dari perawatan kesehatan dan ritel hingga energi dan pertambangan.
Gambar di bawah ini adalah revolusi digital yang terjadi di Indonesia:
Transformasi Digital
Dalam pemahaman sederhana, transformasi digital adalah proses menjadi perusahaan digital, yakni organisasi yang menggunakan teknologi dalam mengembangkan model bisnisnya. Transformasi digital juga dapat dimaknai sebagai integrasi teknologi digital ke dalam semua bidang bisnis, yang secara fundamental mengubah cara organisasi beroperasi dan memberikan nilai kepada pelanggan.
Setidaknya ada 3 unsur yang terlibat dalam proses transformasi digital, yakni:
Bisnis
Dalam hal ini transformasi digital menuntut perusahaan untuk meninjau kembali model bisnis mereka, berfokus pada pengalaman pelanggan, memikirkan kembali merek, dan mengungkap peluang baru melalui inovasi yang cepat.
Organisasi
Dalam hal ini transformasi digital menuntut perusahaan untuk menyesuaikan budaya organisasi, memperkenalkan cara kerja baru, dan membangun kemampuan dan keterampilan yang sesuai dengan tuntutan era digital.
Teknologi
Dalam hal ini transformasi digital menuntut penerapan teknologi baru serta keterampilan yang melibatkan ekstraksi dan pertukaran data serta analisis dan konversi data menjadi informasi. Informasi tersebut digunakan sebagai input dalam proses pengambilan keputusan dan/atau memulai kegiatan yang meningkatkan kinerja dan jangkauan perusahaan.
Menurut Skog (2019), digitalisasi yang luas akan mengubah lingkungan bisnis dan teknologi, menghadirkan peluang dan tantangan bagi setiap organisasi untuk berubah. Ketika lingkungan bisnis menjadi jauh lebih dinamis dan menghasilkan kondisi yang terus berubah, organisasi harus dapat memanfaatkan peluang dan melindungi diri dari ancaman kompetitor. Di sinilah transformasi digital berperan bagi organisasi bisnis.
Menurut Osmundsen et al (2018), ada 4 faktor pendorong terjadinya transformasi digitial. Faktor-faktor tersebut adalah:
Perubahan regulasi
Perubahan lanskap persaingan
Pergeseran/perubahan industri secara luas ke bentuk digital
Perubahan perilaku dan harapan konsumen.
Tren transformasi digital yang terjadi di seluruh dunia termasuk Indonesia saat ini tampaknya sudah tidak dapat dihentikan dan secara drastis mengubah perilaku masyarakat termasuk kehidupan pribadi, administrasi publik, struktur industri dan lapangan kerja. Tren ini tentunya dapat berdampak positif terhadap akselerasi kemajuan ekonomi Indonesia, namun yang paling penting adalah bahwa digitalisasi tersebut dapat membantu masyarakat dan bangsa ini bertahan (survive) dalam situasi kritis akibat pandemi covid-19.
Menurut World Economic Forum (2018), perkembangan teknologi digital dapat berkontribusi terhadap kemajuan masyarakat sebuah bangsa dengan melahirkan masyarakat digital (digital society). Dalam hal ini, teknologi dapat membawa manfaat dengan mendorong standar hidup yang lebih tinggi dan menyediakan kenyamanan hidup yang lebih baik bagi masyarakat. Akan tetapi, teknologi digital juga memiliki efek negatif, terutama dampaknya terhadap pekerjaan, kesenjangan yang semakin besar, dan distribusi kekayaan dan informasi yang salah.
Setiawan (2017) menyebutkan dampak positif dan negatif dari perkembangan teknologi digital. Adapun dampak positif dari era digital antara lain:
Informasi yang dibutuhkan dapat lebih cepat dan lebih mudah dalam mengaksesnya.
Tumbuhnya inovasi dalam berbagai bidang yang berorentasi pada teknologi digital yang memudahkan proses dalam pekerjaan kita.
Munculnya media massa berbasis digital, khususnya media elektronik sebagai sumber pengetahuan dan informasi masyarakat.
Meningkatnya kualitas sumber daya manusia melalui pengembangan dan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi.
Munculnya berbagai sumber belajar seperti perpustakaan online, media pembelajaran online, diskusi online yang dapat meningkatkan kualitas pendidikan.
Munculnya e-bisnis seperti toko online yang menyediakan berbagai barang kebutuhan dan memudahkan mendapatkannya.
Adapun dampak negatif dari digitalisasi yanga harus diantisapasi antara lain:
Ancaman pelanggaran Hak Kekayaan Intelektual (HKI) karena akses data yang mudah dan menyebabkan orang plagiatis akan melakukan kecurangan.
Ancaman terjadinya pikiran pintas dimana anak-anak seperti terlatih untuk berpikir pendek dan kurang konsentrasi.
Ancaman penyalahgunaan pengetahuan untuk melakukan tindak pidana seperti menerobos sistem perbankan, dan lain-lain (menurunnya moralitas).
Tidak mengefektifkan teknologi informasi sebagai media atau sarana belajar, misalnya seperti selain men-download e-book, tetapi juga mencetaknya, tidak hanya mengunjungi perpustakaan digital, tetapi juga masih mengunjungi gedung perpustakaan, dan lain-lain.
Meskipun demikian, dampak positif atau negatif tersebut ditentukan oleh diri kita masing-masing, bagaimana kita memperlakukan teknologi tersebut. Oleh karena itu, sebagai penyeimbang dari kemajuan teknologi digital yang terjadi dalam beberapa dekade terahir, Jepang mengeluarkan gagasan yang disebut dengan Society 5.0.
Apa Itu Society 5.0?
Dalam laporan terbarunya yang dikeluarkan pada November 2018, Keidanren (Federasi Bisnis Jepang) mendefinisikan ulang konsep Society 5.0 sebagai “Masyarakat Imajinasi”. Dalam hal ini, setiap orang diharapkan dapat melatih imajinasi mereka untuk mengidentifikasi berbagai kebutuhan dan tantangan yang ada serta skenario untuk menyelesaikannya secara kreatif melalui pemanfaatan teknologi dan data digital.
Jadi, konsep Society 5.0 ini adalah “jalan tengah” atau penggabungan antara transformasi digital dengan imajinasi dan kreativitas manusia untuk menghasilkan “pemecahan masalah” dan “penciptaan nilai” yang membawa dunia ini kearah pembangunan yang berkelanjutan (sustainable development).
Dalam Society 5.0, setiap anggota masyarakat dibebaskan dari berbagai kendala yang tidak dapat diatasi dan tetap akan memperoleh kebebasan untuk mengejar gaya hidup dan nilai yang beragam. Konsep ini menekankan pada pemenuhan kebutuhan individu, pemecahan masalah dan penciptaan nilai. Setiap anggota masyarakat akan hidup, belajar dan bekerja, bebas dari penindasan terhadap individualitas, seperti diskriminasi berdasarkan jenis kelamin, ras, kebangsaan, dan lain-lain.
Konsep society 5.0 juga menekankan kebebasan setiap orang dari disparitas yang disebabkan oleh konsentrasi kekayaan dan informasi. Siapapun akan bisa mendapatkan kesempatan untuk berperan dalam kehidupan sosial dan ekonomi kapan saja dan di mana saja. Masyarakat juga dibebaskan dari sumber daya dan kendala lingkungan, dan dapat menjalani kehidupan yang berkelanjutan di wilayah mana pun.
Pentingnya Literasi Digital
Perkembangan digitalisasi dalam dunia bisnis maupun dalam ruang lingkup yang lebih luas/umum, haruslah dibarengi dengan kemampuan literasi digital. Literasi digital ini merupakan isu yang sangat penting terutama di Indonesia, dimana kesenjangan digital masih terjadi mengingat pembangunan dan industrialisasi di tanah air masih belum merata.
Di masyarakat sendiri (bahkan di masyarakat yang tinggal di pulau Jawa), masih sering kita temukan adanya kesenjangan digital. Lee & Hidayat (2019) menjelaskan bahwa konsep kesenjangan digital dimaknai secara luas oleh para peneliti sebagai “ketidaksetaraan dalam keterampilan atau kompetensi dalam penggunaan teknologi”.
Dalam hal ini, tingkat keterampilan yang berbeda menghasilkan variasi dalam cara menggunakan teknologi seperti internet. Untuk mengoptimalkan kegunaannya dan menyasar kebutuhan tertentu, internet harus digunakan secara efektif, bukan hanya tersedia dan dapat diakses secara luas. Jika pengguna tidak dapat menggunakan teknologi secara efektif, maka mereka hanya memiliki akses namun tidak berarti kesenjangan digital telah teratasi.
Menurut Norris (2001, dalam Lee & Hidayat, 2019), negara-negara berkembang mampu meningkatkan pembangunan ekonomi mereka dan meminimalkan kemiskinan dengan bantuan teknologi. Menyediakan akses internet kepada masyarakat yang kurang mampu dan meningkatkan kualitas penggunaan teknologi mereka adalah beberapa cara untuk meningkatkan ekonomi masyarakat.
Untuk membangun budaya digital yang seimbang dalam masyarakat, penting untuk memastikan bahwa setiap anggota masyarakat dapat memanfaatkan TIK secara produktif dalam kehidupan sehari-hari mereka dan menghasilkan peluang digital untuk dapat terlibat dengan baik dalam konsumsi dan produksi sumber daya sosial.
Sebagai contoh dalam dunia pendidikan, teknologi digital tidak hanya memfasilitasi pembelajaran online tetapi juga dapat memainkan peran penting dalam berbagi sumber daya, misalnya dengan menghubungkan mereka yang membutuhkan sumber daya (demand) dengan mereka yang memiliki sumber daya (supply).
Digitalisasi di Indonesia telah memainkan peran utama dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Sebagai negara dengan populasi terbesar keempat di dunia, Indonesia kini menjadi negara berkembang dalam hal konsumsi media digital. Berikut ini adalah statistik digital Indonesia (We Are Social, 2021):
Penduduk Indonesia
Indonesia memiliki populasi 274,9 juta pada Januari 2021.
Populasi Indonesia meningkat sebesar 2,9 juta (+1,1%) antara Januari 2020 dan Januari 2021.
49,7% penduduk Indonesia adalah perempuan, sedangkan 50,3% penduduknya adalah laki-laki
57,0% penduduk Indonesia tinggal di pusat kota, sementara 43,0% tinggal di pedesaan.
Pengguna internet di Indonesia
Terdapat 202,6 juta pengguna internet di Indonesia pada Januari 2021.
Jumlah pengguna internet di Indonesia meningkat 27 juta (+16%) antara tahun 2020 dan 2021.
Penetrasi internet di Indonesia mencapai 73,7% pada Januari 2021.
Statistik media sosial untuk Indonesia
Terdapat 170,0 juta pengguna media sosial di Indonesia pada Januari 2021.
Jumlah pengguna media sosial di Indonesia meningkat 10 juta (+6,3%) antara tahun 2020 dan 2021.
Jumlah pengguna media sosial di Indonesia setara dengan 61,8% dari total populasi pada Januari 2021.
Bahkan menurut riset Google, pada 2025 nilai ekonomi digital di Indonesia diperkirakan mencapai US$ 130 miliar. Jumlah valuasi ini akan menjadikan Indonesia sebagai pasar ekonomi digital terbesar di kawasan Asean.
Gambar: penggunaan internet harian masyarakat Indonesia
Menurut Deloitte (2021), Indonesia memiliki jumlah pengguna Internet terbesar keempat di dunia dan sebagian besarnya adalah Generasi Y (milenial) dan Generasi Z. Kedua generasi ini adalah pendorong utama pertumbuhan ekonomi digital di tanah air.
Persamaan dan perbedaan karakter antara generasi X, Y dan Z dideskripsikan dalam tabel di bawah ini:
Generasi X
Generasi Y (Milenial)
Generasi Z
Tahun kelahiran
1961-1980
1981-1995
1996-2010
Karakteristik
Mandiri, lahir dan dibesarkan oleh orang tua babyboomers yang workaholic, efisien, care er-minded, berpe-gang teguh pada prinsip.
Optimistik, idealis, individualis, tumbuh besar saat era digital mulai berkembang, mencari pekerjaan yang sesuai passion, mudah bosan.
Lahir saat teknologi sedang berkembang pesat, menginginkan segala sesuatu yang serba instan, kurang ambisi untuk bisa sukses, sangat cepat beradaptasi dengan teknologi
Lingkungan kerja yang disukai
Jenjang karier yang jelas, suasana kantor yang efisien dan fleksibel, informasi yang jelas mengenai manajemen perusahaan
Fleksibel, suasana kantor yang kekeluargaan, selalu ada tantangan baru, bekerja sama baik dengan rekanrekan sekantor
Saat ini generasi Z umumnya belum bekerja karena masih berusia remaja
Kehidupan sosial media
Sosmed yang digunakan umumnya Facebook dan Twitter. Sosmed digunakan untuk berhubungan dengan kawan lama, sharing sesuatu karena memang berguna atau ingin memberikan informasi bagi yang lain.
Sosmed yang digunakan umumnya Facebook, Twitter, dan Instagram. Sharing karena kebutuhan sosial, menggunakan sosmed untuk menunjukkan eksistensi diri.
Sosmed yang digunakan umumnya Instagram. Generasi ini punya kredibilitas tersendiri untuk membangun citra diri melalui apa yang dibagikan di sosmed mereka
Pola pikir
Masih menghormati birokrasi dan mau mengikuti aturan
Cenderung idealis, jika ada aturan yang tidak sesuai maka tak ragu ditinggalkan.
Cenderung serba instan, malas “ribet” dengan aturan.
Mengingat besarnya pasar Indonesia dan konsumen yang cerdas secara digital, pasar e-commerce Indonesia telah muncul sebagai yang terbesar di Asia Tenggara, yakni menyumbang hampir 50 persen dari total ukuran pasar di kawasan tersebut.
Perkembangan bisnis e-commerce ini dari hari ke hari semakin pesat selama pandemi covid-19. Di tahun 2020, Indonesia muncul sebagai salah satu pengadopsi e-commerce dan mobile e-commerce tertinggi di kawasan Asia Tenggara.
Gambar: Mobile e-commerce adoption across selected Southeast Asian countries in July and October 2020
Menurut riset yang dilakukan oleh Katadata Insight Center (KIC), generasi Z dan milenial banyak yang menghabiskan gajinya berbelanja di e-commerce. Mereka yang berusia 18-25 tahun (generasi Z) rata-rata memperoleh pendapatan sebesar Rp 4,6 juta per bulan, dan hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata nilai transaksi belanja mereka di e-commerce sebesar 5,4% dari pendapatan bulanan tersebut. Sementara kelompok usia 26-35 tahun (generasi milenial) rata-rata memiliki pendapatan yang lebih besar, yakni Rp 5,7 juta per bulan, dimana rata-rata pendapatan yang dibelanjakan di e-commerce sebesar 5,2%.
Bank Indonesia melihat peningkatan signifikan dalam jumlah transaksi e-commerce di Indonesia di masa pandemi covid-19. Berdasarkan data bulan Maret 2020, seiring dengan dimulainya aturan physical distancing yang diterapkan oleh pemerintah, transaksi e-commerce meningkat 18,1% menjadi 98,3 juta transaksi, dan total nilai transaksi meningkat 9,9% menjadi US$ 1,4 miliar.
Dalam keadaan normal, pertumbuhan besar-besaran ini bisa memakan waktu 1,5 hingga 2 tahun. Dengan keadaan pandemi yang membatasi orang keluar untuk menghindari ancaman infeksi, masyarakat lebih sering mengakses e-commerce sebagai alternatif yang lebih aman untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Pengabdian Masyarakat
Perguruan tinggi berkewajiban menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Pendidikan Nasional Pasal 20. Penelitian di perguruan tinggi diarahkan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan daya saing bangsa seperti dijelaskan dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi Pasal 45 dan 46.
Perguruan Tinggi berkewajiban menyelengarakan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat disamping melaksanakan penididikan sebagaimana diamanahkan dalam undang-undang:
UU No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
UU No 12 Tahun 2012 Tentang SNPT: “Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Perguruan tinggi diarahkan untuk mengembangkan IPTEK serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat
Permen Ristek Dikti No 44 Tahun 2015 Tentang SNPT: “Standar Nasional Pendidikan Tinggi yang meliputi Standar Pendidikan Nasional, Penelitian dan Pengabdian Masyarakat”
Permen Ristek Dikti No 13 Tahun 2015 Tentang RENSTRA : “Perguruan tinggi dituntun untuk dapat menghasilkan inovasi yang dapat menghasilkan inovasi yang dapat memberikan manfaat ekonomis bagi masyarakat secara luas”
Pengabdian kepada masyarakat merupakan kegiatan sivitas akademika dalam mengamalkan dan membudayakan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa (Ristekdikti, 2016).
Skema pengabdian masyarakat adalah sebagai berikut:
Contoh kegiatan pengabdian masyarakat dengan memberikan pelatihan digital marketing:
REFERENSI:
Lee, J. Y. & Hidayat, D. N. (2019). Digital technology for Indonesia’s young people; The significance of SNS use and digital literacy for learning. Medien Pädagogik 35, (October), 20–35
Osmundsen, K., Iden, J. & Bygstad, B. (2018). Digital Transformation: Drivers, Success Factors, and Implications. Mediterr. Conf. Inf. Syst. Proc., vol. 12, pp. 1–15.
Schallmo, D. R. A. & Williams, C. A. (2018). Digital Transformation Now! Guiding the Successful Digitalization of Your Business Model. Switzerland: Springer
Setiawan, W. (2017). Era Digital dan Tantangannya. Seminar Nasional Pendidikan 2017
Skog, D. A. (2019). The Dynamics of Digital Transformation; The Role of Digital Innovation, Ecosystems and Logics in Fundamental Organizational Change. Swedia: Umeå University
Tapscott, Don. 1996. The Digital Economy Era: Promise and Peril in the Age of Networked Intelligence. New York: McGraw Hill.
Wijoyo dkk. (2020). GENERASI Z & REVOLUSI INDUSTRI 4.0. Banyumas. Penerbit CV Pena Persada
World Economic Forum. (2018). Our Shared Digital Future; Building an Inclusive, Trustworthy and Sustainable Digital Society. Insight Report. Switzerland: World Economic Forum
Sumber Lain:
PANDUAN PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT EDISI XIII TAHUN 2020
Bank Kalbar Menutup Tahun 2023 Dengan Kinerja Gemilang
INFOPENDIS.COM (PONTIANAK)- Proyeksi lembaga-lembaga
keuangan dunia bahwa perekonomian global akan menghadapi tantangan berat di
tahun 2023 sudah terbukti. Saat ini negara-negara maju terus berjibaku dengan
kenaikan suku bunga akibat inflasi yang melemahkan perekonomian mereka.
Volatilitas harga komoditas masih
menjadi faktor penting yang mempengaruhi laju inflasi serta kebijakan moneter
dan kinerja ekonomi semua negara, berbagai negara kemudian merespons kenaikan
inflasi tersebut melalui kebijakan moneter dengan menaikkan suku bunga untuk
mengendalikan permintaan agregat.
Inilah yang memukul perekonomian
negara-negara tersebut, sehingga mengalami perlemahan yang cukup tajam pada
tahun ini. Di tengah kondisi perekonomian yang belum sepenuhnya pulih dan
bahkan cenderung sulit, karena dipicu oleh kondisi ekonomi diAmerika, Asia dan
Eropa yang dalam kondisi tidak baik-baik saja.
Hal ini di buktikan dengan
kenaikan suku bunga di sejumlah negara maju, sejalan dengan hal tersebut
kondisi perekonomian Indonesia turut terimbas di mana yang terjadi adalah
capital outflow yang cukup besar keluar dari Indonesia.
Dalam upaya membendung arus
keluar Capital Outflow, maka Bank Indonesia berupaya terus menjaga dengan
menaikkan suku bunga acuan dan melakukan kebijkan uang ketat, hal ini sudah
barang tentu sangat membebani perbankan, di sisi lain terdapat perlambatan
penerimaan pajak sehingga pemerintah dalam upaya menyerap dana-dana Masyarakat
mengeluarkan kebijakan dengan menerbitkan SUKUK, OBLIGASI dan SBN.
“Meskipun
demikian, Bank Kalbar sebagai lembaga keuangan milik pemerintah Provinsi, Kabupaten dan Kota se-Kalimantan Barat, masih memperlihatkan kinerja
positif yang di buktikan dengan posisi keuangannya sampai dengan 31 Desember
2023 (Unaudit) sangat baik,” ucap Direktur
Utama Bank Kalbar, H. Rokidi.
Hal tersebut
disampaikan Direktur Utama Bank Kalbar, H. Rokidi pada Press
Release yang diselenggarakan pada pembuka tahun 2024 di Aula Lantai 5 PT. Bank
Pembangunan Daerah Kalimantan Barat (Bank Kalbar) Jalan Rahadi Usman Pontianak Kalimantan Barat Pada hari
Selasa (2
Januari 2024).
Pada kesempatan
itu Direktur
Utama Bank Kalbar, Rokidi
mengumumkan kinerja keuangan Tahun 2023, di mana Total Aset tumbuh 6,66 persen di angka Rp25,15 triliun, posisi likuiditas
Bank terjaga dengan baik.
“Hal
ini tercermin
pada pertumbuhan Dana Pihak Ketiga sebesar 8,16persen menjadi sebesar Rp.18,97 triliun dan rasio dana
murah (CASA) tetap baik mencapai 62,05persen. Kredit yang diberikan tercatat tumbuh 7,67persen menjadi
Rp15,58 triliun, dengan kualitas portofolio kredit cukup terjaga pada posisi
NPL 1,86 persen jauh
dari batas yang ditetapkan oleh regulator Maksimal 5persen,” jelas Dirut Bank Kalbar ini.
Bank Kalbar berhasil menjaga
pengelolaan kualitas aset yang sehat melalui penerapan prosedur penilaian
risiko yang sangat hati-hati dan teliti serta mendorong pemulihan kredit yang
direstrukturisasi menjadi normal Kembali atau lunas.
Dengan upaya tersebut
Non-Performing Loan (NPL) dapat dipertahankan di level yang aman. Bank Kalbar
juga melakukan upaya berkelanjutan untuk perbaikan NPL melalui prosesproses
penyelesaian kredit secara persuasif maupun pelelangan barang agunan.
Direktur Utama Bank Kalbar
Rokidi, mengatakan pertumbuhan Laba tahun 2023 ditopang dengan tetap tumbuhnya
pendapatan bunga dan pendapatan operasional selain bunga, sejalan dengan
semakin baiknya kualitas kredit yang diberikan.
“Pada
tahun 2023 Bank Kalbar membukukan laba bersih setelah pajak (EAT) Unaudited
sebesar Rp463,99 miliar atau tumbuh 9,32persen dibanding tahun 2022. Rasio-rasio keuangan juga
terjaga dalam posisi baik antara lain LDR pada posisi 82,11persen, ROE
12,38persen, ROA
2,72persen CER
59,00persen, NIM
6,46persen, BO/PO
68,06persen,
Rentabilitas 0,82persen serta
yang terpenting adalah Total Modal telah mencapai Rp4,0 triliun dan telah
memenuhi persyaratan modal minimal yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan
(OJK),” ungkap Rokidi.
Unit Usaha Syariah (UUS) Bank
Kalbar juga semakin memperkuat eksistensinya di Kalimantan Barat. Di mana
posisi keuangan (unaudited) tercatat Total Aset sebesar Rp2,28 triliun atau
tumbuh 6,11persen, total
dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp1,05 triliun atau tumbuh sebesar 12,77persen, total
pembiayaan sebesar Rp1,36 triliun atau tumbuh sebesar 8,28persen, laba
sebesar Rp98,88 miliar atau tumbuh 2,59persen dan NPL tercatat sangat baik sebesar 0,20persen.
Pada kesempatan press realase ini Rokidi mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada seluruh Nasabah setia Bank Kalbar, Pemerintah
Provinsi, Kabupaten dan Kota selaku Pemegang Saham, Seluruh Anggota Legislatif
pada Tingkat Provinsi, Kabupaten dan Kota, OPD Provinsi, Kabupaten dan Kota dan
yang tidak kalah pentingnya adalah seluruh Dewan Komisaris, Direksi serta
Karyawan-karyawati Bank
Kalbar yang telah memberikan kontribusi maksimal kepada Bank Kalbar.
Rokidi juga mengajak seluruh
masyarakat Kalimantan Barat untuk terus membesarkan Bank Kite Punye Kite dengan
cara mempergunakan seluruh produk dan jasa keuangan Bank Kalbar, mempromosikan
Bank Kalbar kepada siapapun dan kesempatan apapun agar Bank Kalbar dapat terus
tumbuh dan berkembang serta memberikan kontribusi sebesar besarnya kepada
Masyarakat Kalimantan Barat. (tim
liputan*).
Pendis Kubu Raya_PDUM atau Pangkalan Data Ujian Madrasah adalah laman yang ditujukan untuk mengelola data ujian madrasah (dan Asesmen Madrasah) untuk siswa madrasah yang dikelola oleh Kementerian Agama. Laman PDUM dapat diakses melalui alamat https://pdum.kemenag.go.id. Madrasah login ke aplikasi dengan menggunakan NSM atau dengan menggunakan akun Emis masing-masing.
Sebagai pangkalan data dalam pengelolaan data ujian madrasah, tahapan pengisian PDUM dilakukan baik sebelum, selama, maupun setelah ujian madrasah ataupun Asesmen Madrasah
Sehubungan dengan semakin dekatnya batas akhir pendataan siswa kelas akhir melalui PDUM maka kepala bidang pendidikan madrasah provinsi kalimantan barat H Sipni menghimbau agar seluruh madrasah khususnya kubu raya wajib mengajukan validasi paling lambat 31 desembar 2023 dengan melakukan tahapan :
1. Menyelesaikan Pendataan Peserta Assesment Madrasah(AM) tahun pelajaran 2023/2024 yang sudah dibuka sampai tanggal 10 Januari 2024
2. Data peserta AM menjadi dasar untuk alokasi blangko ijazah tahun 2023/2024.
Syarat untuk melakukan syncron data dengan emis adalah: a. Sudah menyelesaikan distribusi blangko ijazah ke siswa untuk tahun ajaran sebelumnya. b. Semua alumni tahun ajaran sebelumnya sudah mendapat alokasi blangko ijazah. c. Data siswa tingkat akhir di emis sudah rampung. d. Untuk jenjang MA kurikulum 2013, pastikan siswa di emis sudah dimasukkan ke dalam rombel dengan jurusan yang tepat. e. Lembaga yang sudah melakukan syncron siswa tahun ini tidak dapat dialokasikan blangko ijazah tahun sebelumnya.
3. Khusus Kalbar diharapkan seluruh madrasah telah mengajukan ajuan validasi paling lambat 31 Desember 2023
4. Bagi Madrasah yang telah mengajukan Validasi Wajib Mencetak DNS melalui akun masing-masing dan dilakukan verivikasi data utama a. Nama Siswa (Pastikan sesuai) b. Tempat dan Tanggal Lahir c. NISN (Pastikan valid dan status Aktif di VervalPD) d. Nama Ayah (pastikan sesuai dengan Ijazah jenjang sebelumnya) e. Jumlah Peserta dalam DNS telah sesuai byname data siswa riil kelas akhir
5. Madrasah yang belum memiliki kelas akhir pada tahun pelajaran berjalan agar statusnya dinonaktifkan terlebih dahulu
6. Bagi Madrasah yang mengalami kendala pendataan agar segera berkoordinasi dengan HD Kanwil provinsi kalimantan.
Menindaklanjuti himbauan tersebut, kepala seksi Pendidikan Islam Kemenag Kubu Raya M Amin, SEI, M.Pd mengatakan bahwa masih terdapat beberapa madrasah yang belum validasi dengan jumlah 1060 siswa dan 456 siswa lainnya terpantau belum memiliki NISN. pengajuan validasi dan penyelesaian NISN ini mesti tuntas sebelum tanggal 31 Desember 2023. kami harap semua madrasah serius dalam menyelesaikan pendataan ini agar kedepan nanti tidak ada satupun siswa yang dirugikan. M amin berharap tidak ada siswa yang tidak mendapatkan haknya seperti blanko ijazah sementara kewajibannya sudah diselesaikan hanya karena kelalaian madrasah dalam menyelesaiakn data, tutur M amin.
Pendis Kubu Raya: Kurikulum Merdeka telah muncul sebagai pendekatan inovatif dalam membentuk sistem pendidikan yang adaptif dan memberdayakan. Kurikulum Merdeka berfokus pada pengembangan siswa secara menyeluruh, membebaskan mereka dari batasan kurikulum tradisional, dan memberikan kebebasan untuk mengeksplorasi minat dan potensi individu mereka. Kurikulum Merdeka menggali lebih banyak tentang manfaatnya dan bagaimana kurikulum ini dapat membentuk masa depan pendidikan.
Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan T eknologi telah menetapkan pembertakuan Kurikulum Merdeka pada Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah sebagai opsi dalam masa pemutlhan pembelajaran mulal tahun 2022. Selanjutnya Kementerlan Agama telat, menetapkan Keputusan Menteri Agama Nomor 347 Tahun 2022 tentang Pedoman lmplementasi Kurikulum Merdeka Pada Madrasah. Jumlah Madrasah yang telah ditetapkan melaksanakan Kurikulum Merdeka berdasarkan SK Dirjen Pendidikan Islam Nomor 3811 Tahun 2022 dan SK Dirjen Pendidikan Islam Nomor 1443 Tahun 2023.
Disamping madrasah yang telah ditetapkan, banyak madrasah yang telah melakukan persiapan implementasi kurikulum merdeka secara mandiri. Oleh karena itu, Direktorat KSKK Madrasah Direktorat Jenderal Pendidikan Islam membuka kembali pendaftaran lmplementasi Kurikulum Merdeka pada Madrasah Tahun Pelajaran 2023/2024.
Kurikulum Merdeka adalah pendekatan pendidikan yang berlandaskan pada prinsip kebebasan, fleksibilitas, dan pemberdayaan. Hal ini memungkinkan siswa untuk memiliki peran aktif dalam pembelajaran mereka, memilih minat mereka, dan mengembangkan potensi mereka dengan cara yang sesuai. Lebih dari sekadar mempelajari materi akademik, Kurikulum Merdeka bertujuan untuk melahirkan individu yang kreatif, mandiri, berpikiran kritis, dan siap menghadapi tantangan dunia nyata.
Kebebasan dalam Pembelajaran:
Salah satu pilar utama Kurikulum Merdeka adalah memberikan kebebasan kepada siswa dalam proses pembelajaran. Mereka memiliki fleksibilitas untuk menentukan jalur belajar yang sesuai dengan minat dan kecenderungan mereka sendiri. Misalnya, jika seorang siswa tertarik pada seni, dia dapat memfokuskan lebih banyak waktu untuk mengembangkan keterampilan seni, sementara masih memenuhi persyaratan kurikulum inti. Pendekatan ini memungkinkan siswa untuk belajar dengan cara yang lebih relevan dan bermakna bagi mereka, sehingga meningkatkan motivasi dan keterlibatan dalam pembelajaran.
Pembelajaran Berbasis Proyek:
Kurikulum Merdeka juga mendorong pembelajaran berbasis proyek, di mana siswa bekerja pada proyek nyata yang membutuhkan penyelesaian masalah, kerja tim, kreativitas, dan pemecahan masalah. Proyek-proyek ini memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang mereka pelajari dalam konteks nyata, memperkuat pemahaman mereka dan mengasah kemampuan praktis.
Pengembangan Keterampilan Hidup:
Selain materi akademik, Kurikulum Merdeka menekankan pada pengembangan keterampilan hidup yang penting. Ini meliputi keterampilan komunikasi, kolaborasi, pemecahan masalah, pemikiran kritis, dan kepemimpinan. Dalam dunia yang terus berubah, keterampilan ini menjadi kunci untuk berhasil di berbagai bidang karier dan kehidupan pribadi.
terkait dengan kurikulum merdeka, jika pada tahun sebelumnya kurikulum merdeka hanya dilaksanakan oleh sebagian besar madrasah negeri, maka tahun ini diharapkan pejabat di kementerian agama turut mensosialisasikan pada seluruh madrasah baik madrasah negeri maupun swasta agar dapat mendaftarkan diri dan menerapkan kurikulum merdeka di satuan pendidikan masing-masing. download surat edaran KSKK terkait ketentuan pendaftaran kurikulum merdeka