HAKIKAT PENDIDIKAN
MADRASAH
Mengenal Hakikat Pendidikan.
Pergantian kurikulum pendidikan secara terus-menerus di Indonesia, disebabkan
karena Indonesia masih mencari dan ingin terus mengembangkan pendidikan yang
lebih baik. akan tetapi, pergantian sistem pendidikan yang terus-menerus
tersebut, dapat menimbulkan dampak terabaikannya substansi dari pendidikan itu
sendiri.
Peradaban
dan kemajuan suatu zaman, erat kaitannya dengan pendidikan yang membawa
berbagai dampak besar pada perubahan sistem kehidupan manusia. Pendidikan ini
muncul disebabkan karena adanya kesadaran manusia untuk mau berpikir dan
bertahan hidup. Dalam hal ini, filsafat menjadi tonggak awal berbagai rumpun
pendidikan. pendidikan berasal dari bahasa Latin, yaitu educare yang
berarti membesarkan, memunculkan, dan memimpin.
Hal
ini sejalan dengan filsuf dunia yang pertama bernama Socrates yang mengatakan
hakikat pendidikan adalah proses untuk memunculkan berbagai ide dan gagasan
yang ada dipikiran tiap-tiap orang untuk dijadikan fondasi universal. Pada
pasal 31 ayat 1 UUD 45, dijelaskan bahwa Pendidikan adalah hak untuk tiap warga
negara.
Dengan
kata lain, pendidikan setiap warga negara berhak untuk mendapatkan proses
pembelajaran dan pemerintah sebagai pemegang wewenang, harus mengusahakan dan
menyelenggarakan sistem pengajaran nasional yang tetap berdasarkan dan diatur
oleh undang-undang. Dalam hal ini, hakikat pendidikan adalah pendidikan
sebagai fasilitas umum yang wajib dan berhak didapatkan oleh manusia selama
manusia itu hidup dari lahir hingga dewasa.
Ini
merupakan usaha sadar dan terstruktur atau terencana demi menunjang suasana dan
proses pembelajaran yang benar dan baik sehingga peserta didik akan aktif
mengembankan potens dirinya maisng-masing, baik dari potensi spiritual,
kognitif, karakter, maupun potensi keterampilan yang dibutuhkan dirinya dan
masyarakat, termasuk negara. Potensi yang berbeda-beda ini menjadi tugas bagi
peserta didik dan khususnya pendidik, untuk dapat melihat dan mengasahnya.
Tujuan
pendidikan di setiap negara tentu saja berbeda-beda karena disesuaikan dengan
dasar negara, ideologi negara, dan falsafah negara. Akan tetapi, terdapat
tujuan pendidikan yang mendasari tujuan-tujuan lainya, yaitu pendidikan yang
bertugas untuk menghasilkan generasi manusia yang lebih baik dalam berbudaya
dan berkepribadian.
Di
Indonesia, hakikat pendidikan nasional adalah pendidikan yang
berdasarkan pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 yang dapat berdinamika terhadap perkembangan zaman, berakar pada
nilai keagamaan, dan kebudayaan nasional negara. Hal ini bertujuan untuk mengembangkan
kemampuan dan membentuk karakter yang beradab dan bermartabat dalam rangka
mewujudkan kecerdasan kehidupan bangsa dan memaksimalkan perkembangan potensi
tiap individu.
Selain
itu, juga demi menjadikan manusia beriman dan bertaqwa pada Tuhan Yang Maha
Esa, dan membentuk pribadi yang berakhlak mulia, berilmu, mandiri, dan menjadi
warga negara yang baik dan bertanggung jawab, serta menjunjung tinggi nilai
demokrasi. Tujuan ini terdapat dalam UU
No. 20, lebih rincinya dalam Bab II pada Pasal 3.
Pendidikan
untuk menanamkan berbagai nilai positif harus dimulai sejak usia dini sehingga
seorang anak mendapat landasan yang tepat untuk melanjutkan kehidupan
kedepannya. Hakikat pendidikan usia dini adalah pendidikan awal yang
mengajarkan proses pengembangan sosialisasi, menumbuhkan kemampuan sesuai
dengan potensinya masing-masing, mengenalkan lingkungan dan dunia sekitarnya,
menanamkan nilai moral dan sosial yang dapat diwujudkan dalam mengajarkan
nilai-nilai kedisiplinan.
Secara
menyeluruh dan dilihat dari garis besarnya, hakikat pendidikan adalah
proses yang dilakukan manusia seumur hidup, proses belajar yang sistematis,
kekuatan untuk perkembangan individu dan masyarakat, cara untuk melakukan
transformasi perilaku, wadah untuk pelatihan dan pembelajaran, pendidikan
sebagai arahan dan instruksi dalam menjalani hidup, rekonstruksi berkelanjutan
dari berbagai pengetahuan dan pengalaman yang didapatkan individu sebelumnya,
dan potensi dalam diri setiap manusia.